Warga Semper Perbolehkan Ahok Datang




Wakil Gubernur DKI nonaktif, Djarot Saiful Hidayat menjadikan Kelurahan Semper Timur, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara sebagai bagian agenda kampanye. Dalam kesempatan ini, Djarot beberapa kali melakukan interaksi dengan warga. Di satu kesempatan, Djarot bertanya ke warga, apakah Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diperbolehkan datang ke Semper Timur? Warga pun serentak menjawab boleh. BACA JUGA Kemarahan Ahok Dengar Demonstran Keroyok Ketua RT di Rawabelong Komentar Djarot soal Evakuasi Ahok di Rawabelong Djarot Imbau PNS Tak Ikuti Blusukannya di Jakarta "Boleh, pak," ujar warga serentak menjawab di lokasi, Sabtu (19/11/2016). Hal itu tak lepas dari penolakan kedatangan Ahok di sejumlah wilayah di Jakarta. Sejumlah wilayah beberapa waktu lalu menolak kehadiran Ahok.‎ Bahkan, Djarot juga pernah mengalami penolakan dari warga ketika ingin berkampanye. "Saya sudah lima kali loh dihadang. Tapi saya selalu sampaikan, jangan marah, jangan terprovokasi kita. Harus taat kepada aturan hukum ya," ujar politikus PDIP itu. Djarot menjelaskan, jawaban warga Semper Timur itu, menunjukkan kalau masyarakat sudah memahami demokrasi.‎ Menurut Djarot, penghadangan dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil masyarakat yang belum tahu aturan-aturan hukum. "Masyarakat (Semper) sudah paham soal demokrasi. Makanya jangan sekelompok masyarakat yang tidak paham tentang masalah aturan-aturan hukum yang sebagian kecil mencoba menghadang-hadang," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.


SUMBER


Read More Add your Comment 0 komentar


5 Penyebab Kamu Bisa Meninggal Kapan Saja Saat Tidur





Tidur disebut juga sebagai wafat sementara. Sebab, saat tidur bisa saja seseorang mengalami kematian karena ruh tidak kembali pada raganya.
Kematian seperti ini memang sangat menyedihkan, karena kamu tau orang itu sedang tidur, dan kemudian kamu mendapati keesokan harinya ia sudah meninggal dunia. Pasti sangat menyedihkan bukan.
Tapi, apakah kamu tahu jika ada beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang bisa meninggal saat tidur di malam hari. Lalu, apa saja penyebabnya ?
Mari kita simak ulasannya yang berikut ini, seperti dilansir .
1. Penggumpalan darah
Penggumpalan darah bisa menjadi salah satu penyebab seseorang meninggal dunia saat sedang tidur pulas. Ini karena pembekuan darah berpotensi menyumbat sirkulasi darah yang menuju ke jantung dan juga otak, sehingga seseorang bisa meninggal dunia.
2. Sleep Apnea
Sleep apnea atau kondisi di mana seseorang berhenti bernafas selama 10-6- detik ketika tertidur. Jika kondisi ini dibiarkan maka bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
3. Usia lanjut
Usia lanjut bisa menjadi penyebab seseorang mengalami kematian mendadak saat tidur. Ini terjadi karena saat bertambahnya usia, banyak sel-sel didalam tubuh mengalami kematian. Ini ditandai dengan berkurangnya indera perasa, turunnya berat badan secara drastic, sulit tidur atau banyak tidur, sulit menahan kencing atau BAB, dan lain sebagainya.
4. Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS)
Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) bisa menjadi penyebab kematian saat tidur. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, di mana adanya kelainan genetic pada jantung seseorang. Biasanya seseorang yang mengalami kelainan genetic pada jantung ini ditandai dengan nafas pendek saat olaahraga, gampang pingsan saat olahraga atau dalam kondisi tertentu, sakit pada pundak yang tak biasa, dan factor genetic.
5. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Selain SADS, ada juga SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome. Biasanya SIDS sering dialami oleh bayi yang berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Penyebab bayi yang terkena SIDS ini bisa karena gagal tumbuh, cacat lahir, reaksi terhadap infeksi, sesak nafas, hipotermia, hipertermia, dan lain sebagainya.
Tapi, masalah SIDS ini bisa dicegah dengan memposisikan bayi yang tidur dengan telentang, lalu jauhkan dari asap rokok dan hindari selimut dan bantal tebal.
Mendadak meninggal dunia saat tidur memang bisa terjadi kepada siapa saja baik bayi, dewasa maupun orangtua. Kita hanya bisa mencegahnya sejak dini dengan mengetahui gejala dari penyebab kematian mendadak saat tidur.


Read More Add your Comment 0 komentar


Nikahkan bocah tujuh tahun dengan enam tahun, enam orang ditangkap



Polisi Pakistan menangkap enam orang di Provinsi Punjab karena diduga mengatur pernikahan antara bocah laki-laki tujuh tahun dengan bocah perempuan enam tahun.
Situs Emirates 247 melaporkan, Sabtu (6/2), polisi menangkap kedua ayah anak-anak itu, pemuka agama yang menikahkan, dan tiga saksi. Mereka didakwa melanggar undang-undang larangan pernikahan di bawah umur.
Keenam orang itu terancam penjara enam bulan atau denda senilai Rp 6,8 juta.
Mereka yang ditangkap menyangkal perbuatan itu tapi polisi mengatakan mereka punya rekaman video peristiwa pernikahan itu.
Anggota parlemen Pakistan bulan lalu membatalkan usulan untuk memperberat hukuman bagi pelaku pernikahan di bawah umur setelah lembaga agama mengatakan hukuman semacam itu adalah penistaan terhadap agama Islam.
Dalam usulan itu dikatakan umur minimal bagi laki-laki untuk menikah adalah 18 tahun. Aturan sebelumnya 16 tahun.
Para ulama Pakistan beralasan tidak ada alasan umur minimal untuk pernikahan dalam syariat Islam. Siapa pun yang sudah mengalami pubertas boleh menikah dan pubertas tidak ditentukan oleh umur.
Kelompok pembela hak asasi mengecam penolakan usulan undang-undang baru itu.


Read More Add your Comment 0 komentar


Modifikasi Tubuh Suku-Suku di Dunia




Meruncingkan Gigi, memperpanjang telinga, Bibir Piring, Gelang leher jerapah dan Tambal Hidung adalah kecantikan bagi suku mereka. Itulah mengapa modifikasi tubuh ini lebih banyak dilakukan oleh wanita daripada pria. Tapi apapun mode modifikasi tubuh saat ini, semua itu telah dilakukan sebelumnya oleh suku-suku di seluruh dunia, seringkali selama ratusan tahun.
Dibawah ini beberapa suku yang melakukan beragam modifikasi tubuh seperti yang dikutip dari 
Suku Mursi
Suku Rikbaktsa
Rikbaktsa adalah kelompok etnis yang hidup di hutan hujan Amazon Brasil wilayah Mato Grosso. Mereka juga kadang-kadang disebut Orelhas de Pau (“Telinga kayu”) karena kebiasaan pria suku itu memakai kepingan kayu di telinga mereka agar memanjang.
Pemuda pemuda tanggung Rikbaktsa akan menindik telinga mereka selama perayaan ritual pada usia 14 atau 15 tahun ketika mereka mampu berburu hewan besar dan tahu tentang upacara-upacara tradisional. Ritual ini menandai transisi pemuda itu menjadi dewasa dan kelayakan untuk menikah dengan mengganti nama mereka saat kecil menjadi nama dewasa yang baru. Suku Rikbaktsa saat ini hanya memiliki 909 anggota dan ritual perpanjangan telinga tidak diikuti lagi di kalangan pria muda.
Suku Dayak
Tradisi memanjangkan telinga dalam mode lain juga dilakukan oleh suku Dayak. Dan yang masih melakukannya hingga kini adalah suku Dayak Kenyah, Bahau dan Kayan di Kalimantan Timur. Di kalangan orang Dayak Kenyah, baik laki-laki maupun perempuan memiliki daun telinga yang sengaja dipanjangkan, akan tetapi panjangnya antara laki laki dan perempuan berbeda. Kaum laki-laki tidak boleh memanjangkan telinganya sampai melebihi bahunya, sedang kaum perempuan boleh memanjangkannya hingga sebatas dada.
Proses penindikan daun telinga ini sendiri dimulai sejak masa kanak-kanak, yaitu sejak berusia satu tahun. Kemudian setiap tahunnya mereka menambahkan satu buah anting atau subang perak. Anting atau subang perak yang dipakai pun berbeda-beda, gaya anting yang berbeda-beda ini menunjukkan perbedaan status dan jenis kelamin. Seperti misalnya kaum bangsawan memiliki gaya anting sendiri yang tidak boleh dipakai oleh orang-orang biasa. Sedangkan menurut penduduk Dayak Kenyah, pemanjangan daun telinga di kalangan masyarakat Dayak secara tradisional berfungsi sebagai penanda identitas kemanusiaan mereka.
Di Abad 21 ini sudah sedikit masarakat Dayak yang masih memiliki daun telinga yang panjang, itupun kebanyakan para manula yang berusia di atas 60 tahun.
Suku Apatani
Arunachal Pradesh, salah satu dari “Seven Sister”, di timur laut India yang adalah daerah terpencil namun kaya akan budaya budaya suku. Tradisi tradisi disana masih melekat dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Salah satu suku yang paling menarik adalah Apatani.
Suku Apatani tinggal di lembah Ziro di negara bagian Arunachal Pradesh di India timur laut. Wanita-wanita suku Apatani dianggap adalah wanita-wanita paling cantik di antara suku Arunachal; sampai begitu cantiknya, sehingga mereka harus membuat diri mereka terlihat tidak menarik sebagai perlindungan dari suku suku lain yang memperebutkan mereka. Oleh karena itu, wanita Apatani memakai colokan kayu besar di hidung mereka, namun tradisi ini tidak lagi dilakukan oleh generasi muda mereka. Saat ini suku apatani berjumlah sekitar 26.000.
Suku Kayan
Suku Kayan adalah etnis Tibet-Burman yang minoritas di Myanmar dan terkenal dengan kumparan kuningan yang perempuan suku tersebut pakai di leher mereka, memperpanjang mereka untuk proporsi yang tidak biasa. Karena konflik dengan rezim militer, suku Kayan banyak meninggalkan Myanmar di akhir 1980-an dan awal 1990-an dan hijrah ke Thailand, di mana leher panjang perempuan Kayan telah menjadi obyek wisata.
Kumparan/Gelang kuningan ditempatkan di sekitar leher anak perempuan ketika mereka berusia sekitar lima tahun. Setiap kumparan kemudian diganti dengan yang lebih panjang. Leher sebenarnya tidak diperpanjang, namun lebih karena berat kumparan kuningan mendorong tulang selangka turun dan menekan tulang rusuk. Setelah dipakaikan di leher, kumparan tidak akan dilepas kecuali jika tiba saatnya untuk menggantinya dengan yang lebih panjang
Ketika ditanya tentang tujuan atau keuntungan dari modifikasi tubuh seperti itu, jawaban wanita Kayan akan mengacu pada alasan identitas budaya dan kecantikan. Para antropolog telah lama berspekulasi tentang tujuan yang tepat dari kumparan kuningan ini. Dan muncullah teori teori mereka mengenai tujuan adat pemakaian kumparan kuningan ini,
1. agar lebih menarik
2. agar tidak menarik
3. agar mencegah harimau untuk menerkam
4. agar melambangkan naga (figur penting dari cerita rakyat Kayan)
Dalam beberapa tahun terakhir, perempuan muda sudah mulai mengeluarkan gulungan.
Suku Bagobo
Meruncingkan gigi adalah bentuk modifikasi tubuh yang sangat menyakitkan dimana perempuan dari beberapa suku di Asia Selatan telah melakukannya selama bertahun-tahun. Hal hal seperti ini dianggap yang paling utama saat dianggap sebagai kecantikan. Para wanita suku Bagobo di Mindanao, pulau paling timur Filipina, harus menghabiskan banyak waktunya untuk meruncingkan giginya dengan cara dipahat dengan bambu dan kayu…

Suku Mentawai
Suku Mentawai adalah penghuni asli Kepulauan Mentawai. Sebagaimana suku Nias dan suku Enggano, mereka adalah pendukung budaya Proto-Melayu yang menetap di Kepulauan Nusantara sebelah barat. Daerah hunian warga Mentawai, selain di Mentawai juga di Kepulauan Pagai Utara dan Pagai Selatan. Suku ini dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari belum mengenal bercocok tanam. Tradisi yang khas adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial penggunanya.
Pakaian utama untuk pria adalah cawat dan mereka dihiasi dengan kalung dan bunga di rambut dan telinga mereka. Wanita memakai hal yang sama kecuali mereka mengenakan sepotong kain yang dililitkan di sekitar pinggang. Wanita mengenakan rompi kecil dan mereka mempertajam gigi dengan sebuah alat pahat untuk alasan estetika yaitu membuat gigi terlihat seperti ikan hiu. Tato dilakukan dengan jarum dan kayu yang menggedor jarum.
Laki-laki berburu babi hutan, rusa dan primata. Perempuan dan anak-anak mengumpulkan ubi liar dan makanan dari hutan lainnya. Hewan-hewan kecil yang diburu oleh wanita.Suku Mentawai memelihara babi, anjing, monyet dan kadang-kadang ayam sebagai hewan peliharaan.
Di bawah ini video dari seorang peneliti Inggris yang mengunjungi suku Mentawai di Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut tentang ritual tubuh seperti tato dan peruncingan gigi. Ketika ditanya bagaimana dan mengapa para wanita suku mentawai menahan rasa sakit yang kadang sampai berhari-hari, jawabannya adalah sederhana: KECANTIKAN.


Read More Add your Comment 0 komentar


ISIS Penggal Remaja 14 Tahun Gara-gara Telat Jumatan



Hanya karena ketinggalan salat Jumat, 

seorang remaja usia 14 tahun dipenggal oleh

 kelompok Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS). 

Tak hanya itu, 

mereka juga memaksa bapak dan ibu si remaja 

menyaksikan hukuman mati tersebut.

 Benar-benar tdak berperikemanusiaan!

ISIS menuding remaja tersebut mengabaikan perintah agama. Salat Jumat memang wajib bagi para lelaki muslim. Peristiwa yang terjadi di Kota Jarbulus, Suriah ini makin bikin identitas ISIS terkuak. Mereka teroris sesungguhnya yang membungkus dirinya dengan Islam.

Pegiat kemanusiaan Suriah bernama Nasser Taljbini mengatakan remaja itu dipenggal di depan banyak orang, termasuk bapak dan ibunya. "Puluhan orang melihat eksekusi brutal itu. Orangtuanya bahkan jadi saksi kematian anaknya," ujar Nasser seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Jumat (5/2/2016).
Well, guys, semakin hari ISIS semakin membuktikan jika perbuatan mereka jauh dari kedamaian Islam. Tak pernah ada perintah membunuh dalam Islam jika mereka lalai salat Jumat. Apalagi untuk anak yang masih di bawah umur.


Read More Add your Comment 0 komentar


Pak Ahok Lihat Ini, Sekelas Wanita Penghibur Main Ngancam Ngancam!!





-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menekankan, pihaknya akan sesegera mungkin menertibkan tempat prostitusi dan hiburan di kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penuturan pria yang dikenal dengan sapaan Ahok itu ternyata sudah sampai ke telinga para pekerja seks komersial (PSK) dan para wanita penghibur di klub atau pub kawasan Kalijodo.
Salah satunya adalah Mimi (21). Menurut dia, Basuki tidak akan mampu menertibkan kawasan Kalijodo.
"Idiiih..., berani ke sini dia (Ahok)? Awas, Mas, bahaya. Cowok-cowoknya sangar-sangar. Banyak kejadian kriminal di sini, Mas. Sekelas Ahok mah ya, sama orang di sini, aduuh... kagak bisa," kata Mimi.
"Kecuali Ahok ngancurinnya pakai tank, bisa kali. Ha-ha-ha! Datang saja sini kalau berani. Duh, saya sih serem lihatnya kalau beneran warga di sini ngamuk-ngamuk. Saya saranin, hati-hati," kata Mimi, saat duduk di depan sebuah klub tempat dia bekerja.
Mimi mengatakan, kebanyakan pengawas atau penjaga di beberapa klub dan pub di kawasan Kalijodo merupakan preman kelas kakap.
Dia menyarankan Ahok untuk tidak membangunkan macan yang sedang tidur.
"Berani usik orang sini, Mas, habis sudah. Itu sama aja bangunin macan lagi tidur. Aneh-aneh aja. Intinya kan kami enggak merusak lingkungan, ya kan? Enggak bikin sampah? Dia (Ahok) aja yang ribet," ujar wanita bertanktop merah muda ini kepada Warta Kota.
Salah seorang pegawai yang mengaku sekaligus sebagai wanita penghibur di kawasan itu, Saskia (25), mengatakan hal senada.
Ia menganggap Ahok mencari keributan besar apabila melakukan penertiban di wilayah Kalijodo.
"Waduh-waduh.... Serius itu, Ahok mau nertibin warga di sini? Yaah.... Jangan sampai deeh, Maas.... Aduh Mas.... Warga di sini galak-galak."
"Kalau maksa mau ke sini, silakan, Mas. Mau bawa ratusan polisi dan TNI bersenjata, kagak bakalan bisa, dah. Justru rumah Ahok entar dibakar."
"Saya sih enggak bisa ngomong ya kalau preman di sini pada keluar semua. Polisi dan TNI di sini aja pada takut, Mas," kata wanita berambut panjang dan berpakaian ketat tersebut.
Menurut pantauan Warta Kota, Selasa (9/2/2016), terhitung 30 lebih bangunan difungsikan sebagai tempat hiburan bagi pria hidung belang, di lokasi tersebut.
Beberapa klub atau pub yang bangunannya berdiri tegak di Jalan Kepanduan RT 01/RW 05, Kelurahan Pejagalan, ini terpantau mulai ramai pengunjung.
Tak hanya itu, wanita-wanita berpakaian ketat dan minim mulai terlihat dan menampakkan diri di depan pintu klub atau pub tempat mereka bekerja.
Sesekali, beberapa wanita penghibur itu melirik dan menggoda para pengendara sepeda motor yang melintas ke arah perbatasan Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Beberapa karyawan lain pun mulai bergegas menyiapkan minuman beralkohol yang baru saja diturunkan dari sebuah truk.
Terlihat, krat-krat botol minuman yang tengah diturunkan beberapa karyawan klub atau pub tersebut dimasukkan ke dalam.
Terlihat dari kejauhan, bagian dalam klub atau pub mulai disinari dengan lampu warna-warni. Satu per satu para pengunjung berdatangan dan memarkirkan sepeda motor atau mobil tepat di depan klub.
Pengunjung rata-rata adalah pemuda, dan lainnya adalah kalangan orangtua.
Mereka yang merupakan tamu pun disambut genit oleh beberapa wanita penghibur yang tengah berdiri atau duduk dekat pintu klub dan pub. (Wartakota)



Sumber : berita teratas (dotcom) 


Read More Add your Comment 0 komentar


Cari Blog Ini

 

Translate

About Me

Doedoet Arief
Lihat profil lengkapku

© 2010 Doedoet Arief All Rights Reserved Converted into Doedoet Template by Doedoet Arief